Survei Lanskap Risiko Makro dan Implikasinya

  • Survei Lanskap Risiko Makro dan ImplikasinyaSurvei Lanskap Risiko Makro dan Implikasinya
Share:Share to FacebookShare to TwitterShare to LinkedIn

 

April 2020

 

Survei tentang lanskap risiko makro. Kami melakukan survei terhadap 300 pembuat keputusan utama di Asia Tenggara (64%), Tiongkok dan HongKong (36%) untuk menelusuri lanskap risiko makro di tengah ketidakpastian saat ini. Setelah kami menyelesaikan survei tersebut pada 24 Januari 2020, kami lalu melakukan jajak pendapat lanjutan dengan sampel responden survei tentang dampak pandemi COVID-19.

Representasi sektor. Dalam hal sektor yang diwakili dalam survei, 24% berasal dari sektor Industri (IND), 22% darisektor Barang Konsumen (CG), 19% dari sektor Minyak, Gas dan Kimia (O&G), 15% dari sektor Konstruksi dan Infrastruktur (K&I), 12 % dari sektor Teknologi, Media dan Telekomunikasi (TMT) dan 9% dari Real Estatedan Perhotelan (REH).

Pemeringkatan risiko makro utama. Survei perdana kami terhadap para pembuat keputusan utama menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi yang tajam adalah risiko makro dengan peringkat tertinggi, diikuti oleh kondisi kredit yang ketat, risiko geopolitis, dan perubahan iklim. Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang tajam menjadi kian besar dengan adanya pandemi COVID-19.

Perlambatan yang tajam prospek pasca COVID-19. Sentimen telah menjadi semakin buruk sejak pandemi COVID-19 muncul dan sebagian besar responden menegaskan bahwa dampaknya lebih serius daripada ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Ada juga urgensi untuk menerapkan langkah-langkah seperti pemotongan biaya, diversifikasi pasar dan pencarian sourcing alternatif sebagai akibat dari disrupsi dalam rantai pasokan.

Langkah-langkah untuk mengatasi risiko makro yang kian meningkat. Mengingat adanya risiko makro yang kiat meningkat, area fokus utama responden mencakup strategi taktis jangka pendek seperti pengendalian biaya dan ekspansi yang berhati-hati / ekspansi tertunda, serta langkah-langkah strategis jangka menengah seperti manajemen rantai pasokan dan diversifikasi produk / pendapatan. Menariknya, COVID-19 kemungkinan akan membuat perusahaan meninjau rantai pasokan mereka setelah adanya disrupsi. Vietnam dan Indonesia akan menjadi penerima manfaat utama dari perusahaan yang ingin mendiversifikasi basis atau pasar manufakturnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi yang kami sesuaikan dengan kebutuhan Anda, silakan hubungi kami di sini.

Klik tombol untuk membaca Perspektif Industri selengkapnya.

Unduh